Sektor pertanian yang terbukti tangguh pada masa pandemi Covid-19 mendapat perhatian berbagai pihak untuk membantu mengembangkannya. Dukungan ini tentu diharapkan menjadi penambah semangat petani untuk bekerja keras keras guna meningkatkan kesejahteraannya.
Di Kabupaten Banyuwangi, sektor pertanian masih menyumbang 30% Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Potensi pertanian yang sangat besar menarik perhatian Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang akan mengembangkan kawasan pertanian hortikultura organik. BI telah mengembangkan pertanian organik di beberapa wilayah Banyuwangi, salah satunya di Desa Segobang, Kecamatan Licin. Di desa tersebut, BI Jember mengembangkan eco farming terintegrasi dengan penerapan digital farming dan pola-pola pertanian organik lainnya.
Bahkan, BI akan membuat laboratorium pertanian organik di Banyuwangi. Bank Indonesia yakin Banyuwangi bisa mengembangkan model pertanian organik dikenal sebagai daerah yang kreatif dalam berinovasi. Buktinya, walaupun pertumbuhan ekonomi sempat dihantam pandemi Covid-19 namun Banyuwangi dengan cepat kembali pulih dan melakukan stabilisasi ekonomi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik apa yang dilakukan BI. Menurutnya, inisiatif BI seirama dengan program Banyuwangi Rebound, sebuah gerakan yang digeber untuk memulihkan ekonomi. Pertanian Banyuwangi terus memperkuat digitalisasi dan Go Organik. Dengan mengembangkan pertanian organik menjadi satu kawasan khusus ini akan kian meningkatkan produktivitas on farm dan out farm, yang muaranya tertuju pada kesejahteraan masyarakat.
Peran sektor pertanian sebagai penyangga perekonomian pada saat pandemi juga menarik perhatian Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hal ini diungkapkan dalam acara “Gebyar UMKM” yang diselenggarakan oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP) di Ubud, Bali (15/01/2022). Menteri Keuangan menilai Bali perlu melakukan diversifikasi pasar di sektor lain untuk mendukung perekonomiannya, seperti sektor pertanian, seiring tingginya permintaan pasar dunia untuk produk pertanian organik. Menkeu melihat bahwa pandemi Covid-19 memberi pelajaran sehingga ke depannya perekonomian Bali tak boleh hanya bergantung pada sektor pariwisata.
Bali memiliki potensi besar dengan adanya sistem Subak dan potensi lahan untuk pertanian organik sebagai potensi diversifikasi. Dengan berbagai upaya tersebut, UMKM tidak hanya bisa bertahan pada situasi pandemi, namun bisa bangkit kembali. Lebih lanjut, Menkeu mengungkapkan pemerintah memberikan berbagai bantuan yang bersumber dari APBN kepada UMKM, seperti melalui bantuan subsidi bunga, pembiayaan Ultra Mikro (UMi), dan penjaminan pinjaman sehingga bank berani memberikan pinjaman bagi Perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian juga terjadi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Pengembangan di sektor pertanian menjadi salah satu perhatian Bupati Sinjai Andi Seto Asa (ASA). Bupati ASA menilai sektor pertanian sangat berkontribusi sebagai tonggak perekonomian daerah. Hal ini karena luas lahan pertanian serta tenaga kerja di sektor ini presentasinya masih sangat mendominasi dan memiliki potensi yang luar biasa. Selain itu, sektor pertanian juga sangat diandalkan untuk memulihkan ekonomi yang sempat lumpuh akibat pandemi Covid-19. Terkait hal tersebut, berbagai program Pemerintah Kabupaten Sinjai di bidang pertanian dinilai prorakyat dan betul-betul menyentuh kebutuhan masyarakat petani.
Selama kepemimpinan Bupati ASA berbagai bantuan telah dinikmati oleh petani mulai dari alat mesin pertanian (alsintan), benih, bibit, pupuk hingga adanya jaminan bagi petani melalui asuransi usaha tanaman padi (AUTP). Selain itu juga ada program pengembangan benih jagung hibrida yang dikerjasamakan dengan Balitsereal Makassar. Dalam program petani mendapat pendampingan dan diajarkan bagaimana bisa menghasilkan benih jagung yang unggul dan berkualitas tinggi (ASH)
Link berita:
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/393516/banyuwangi-akan-bangun-kawasan-hortikultura-organik.
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/menkeu-bali-perlu-lakukan-diversifikasi-pasar-untuk-mendukung-perekonomian/
sumber foto: https://sipoden.com/blog/sistem-pertanian-organik-banyak-di-minati-masyarakat-modern/