Pada tanggal 17 Agustus 2025, bangsa Indonesia kembali merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-80, mengenang momentum bersejarah ketika Proklamasi Kemerdekaan dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada tahun 1945. Delapan dekade telah berlalu sejak hari itu, dan semangat perjuangan para pahlawan terus hidup di setiap langkah pembangunan negeri. Perayaan ini bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi momen refleksi atas kemajuan yang telah dicapai, termasuk dalam sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Selama 80 tahun kemerdekaan, pertanian Indonesia telah mengalami transformasi besar. Dari sistem tradisional yang mengandalkan tenaga manusia dan hewan, kini beralih ke mekanisasi modern, penggunaan bibit unggul, pupuk organik, serta pemanfaatan teknologi digital seperti sensor tanah dan aplikasi pemantau cuaca. Inovasi ini telah meningkatkan produktivitas, memperluas akses pasar, dan menguatkan ketahanan pangan nasional. Program diversifikasi pangan, pengembangan varietas lokal, hingga penerapan pertanian berkelanjutan juga telah membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kesejahteraan petani di berbagai daerah.
Pada peringatan ke-80 tahun kemerdekaan ini, pemerintah memperkenalkan logo resmi “80 Tahun Indonesia Merdeka” yang memadukan angka 80 dengan garis-garis dinamis berwarna merah dan putih sebagai simbol keberanian dan kesucian. Bentuk lingkaran pada angka nol memuat siluet Garuda Pancasila yang melambangkan persatuan bangsa. Desain yang modern ini merepresentasikan perjalanan panjang kemerdekaan, semangat untuk terus bergerak maju, serta ajakan untuk mengisi kemerdekaan dengan inovasi dan karya nyata. Identitas visual ini juga menjadi pengingat bahwa pembangunan, termasuk di sektor pertanian, harus terus diarahkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan masa depan Indonesia yang lebih gemilang.