PSEKP bekerja sama dengan ACIAR melakukan kegiatan IndoDairy 2 untuk mendukung pertumbuhan produksi susu oleh peternak kecil sapi perah di Indonesia melalui penguatan peran koperasi. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas koperasi dalam memberikan layanan kepada peternak sapi perah, guna meningkatkan produksi dan kualitas susu segar yang dapat memenuhi permintaan pasar domestik. Kolaborasi ini melibatkan berbagai lembaga pendidikan dan pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan yang akan memperkuat sektor persusuan dan meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah.
Sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan produksi susu segar dalam negeri guna memenuhi kebutuhan konsumsi susu yang terus meningkat, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) Kementerian Pertanian bersama ACIAR bekerjasama dalam kegiatan Evaluating Service Provision Approaches and Value-Chain Interventions to Support Milk Cooperatives to Grow the Smallholder Dairy Sector of Indonesia (IndoDairy 2). Kerjasama ini merupakan kegiatan multiyears selama lima tahun mendatang. Untuk memenuhi meningkatnya permintaan dan potensi pasar susu segar yang terus berkembang, program ini diharapkan dapat membantu koperasi memperkuat kapasitasnya dalam memberikan layanan kepada peternak sapi perah. Dengan demikian, diharapkan produksi dan kualitas susu segar dapat meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak sapi perah di Indonesia.
Guna memperkuat sinergi dalam merumuskan alternatif solusi dan rekomendasi kebijakan terhadap tantangan yang dihadapi koperasi dan peternak sapi perah rakyat, PSEKP bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, Central Queensland University, Adelaide University, serta Fakultas Peternakan Universitas Diponogoro menggelar konsolidasi tim dan workshop penulisan rekomendasi kebijakan. Narasumber pada kegiatan ini adalah Prof. Erwidodo, peneliti dari BRIN. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 28 April hingga 1 Mei 2025 di Bandung dengan melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan serta Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat.
Penguatan peran koperasi dalam penyediaan layanan penyuluhan budi daya peternakan dan kesehatan ternak, serta pembenahan manajemen internal, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi yang lebih tinggi. Di sisi lain,peran aktif pemerintah melalui kebijakan yang mendukung menjadi hal yang sangat krusial. Kolaborasi antara peternak, koperasi, pemerintah, industri susu, dan institusi pendidikan ini merupakan salah satu strategi yang diharapkan mampu mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang tersebut.
Di bawah kepemimpinan Dr. Wahida selaku ketua tim Indodairy 2, kolaborasi multipihak pada kegiatan ini mampu mengidentifikasi isu kebijakan dan masalah secara menyeluruh sehingga rekomendasi kebijakan yang disampaikan dapat memberikan solusi yang jelas, terukur, dan memberikan kemanfaatan yang besar pada sektor persusuan nasional. Lebih jauh, IndoDairy 2 juga diharapkan dapat menjadi wadah strategis dalam berbagi informasi, manfaat, serta berkontribusi signifikan dalam memperkuat peran koperasi dan pelaku usaha di sektor persusuan demi kesejahteraan anggota dan peternak sapi perah. (NKH)