Bogor, 16 Juli 2025 – Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP), Kementerian Pertanian, menggelar seminar hasil kajian kebijakan pertanian Semester I Tahun 2025 secara hybrid. Peserta yang hadir secara luring bertempat di Auditorium Ismunadji, Bogor, sedangkan yang hadir secara daring menggunakan platform Zoom Meeting. Seminar dibuka oleh Kepala PSEKP, Dr. Sudi Mardianto, dihadiri oleh pejabat fungsional PSEKP serta pembahas dari kementerian, lembaga, dan perguruan tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, serta memperkuat respons terhadap isu strategis sektor pertanian.
Seminar ini membahas enam isu strategis, antara lain prediksi produksi padi dan jagung, strategi optimalisasi lahan suboptimal, tata kelola perbenihan perkebunan, hilirisasi produk ubi kayu dan kelapa, identifikasi program pembangunan pertanian untuk pencapaian target RAN-GRK, dan penggunaan pestisida di tingkat petani padi dan sayuran.
Selain itu, dipaparkan dua hasil kerja sama PSEKP dengan ACIAR, yaitu terkait sektor peternakan sapi perah rakyat dan digitalisasi teknologi pertanian. Seminar dibagi menjadi empat sesi dan berlangsung interaktif dengan beragam masukan dari para pembahas dan peserta seminar. Kepala PSEKP mengapresiasi kontribusi tim analis kebijakan dan mendorong pemanfaatan hasil diskusi untuk memperkuat kajian ke depan.
Sebelum sesi penutupan seminar, Kepala PSEKP memberikan ulasan terhadap hasil kajian yang telah dipaparkan oleh Tim Kajian. Selanjutnya, pada kesempatan ini juga disampaikan enam fokus kajian kebijakan yang akan dilaksanakan pada Semester II Tahun 2025, meliputi penyuluhan pertanian, penggilingan padi, revitalisasi sistem inovasi, transformasi Bulog, penguatan usaha kelompok tani, serta dampak kebijakan tarif impor AS terhadap sektor pertanian Indonesia. (GMP)