Seminar PSEKP Penajaman Kegiatan Analisis Kebijakan Pertanian 2024

Bogor – Dalam rangka mendalami, mengkritisi, dan memperkaya analisis kebijakan TA 2024, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) telah sukses menyelenggarakan Seminar Penajaman Rumusan Masalah Kebijakan Pertanian T.A 2024 secara hybrid pada Kamis (29/02/2024) di Auditorium Ismunadji PSEKP. Seminar Penajaman ini dibuka oleh Dr. Sumedi, S.P., M.Si., selaku Ketua Kelompok Substansi Pelaksanaan Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, yang mewakili Kepala PSEKP.

Dr. Sumedi, dalam sambutannya, menekankan pentingnya seminar ini sebagai platform bagi para ahli untuk berdiskusi dan memberikan masukan terhadap berbagai aspek kebijakan pertanian. PSEKP mengundang beberapa pakar sebagai Pembahas yakni Dr. Ir. Momon Rusmono, M.S. (Dosen  Polbangtan Bogor), Dr. Abdul Basit (Perencana Ahli Utama Kementan), Iman Kustiaman, S.H., M.H. (Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Internasional Kemendag), Dr. Ir. I Ketut Kariyasa, M.Si. (Kepala Biro Perencanaan Kementan), dan Dr. Ir. Lely Nuryati, M.Sc. (Kepala PPVTPP Kementan).

Kegiatan analisis kebijakan tahun 2024 dibagi dalam dua periode, yaitu tahunan dan semester. Kegiatan analisis kebijakan periode tahunan terdiri dari dua judul, yaitu (1) Outlook Pembangunan Pertanian Tahun 2025-2029 dan Strategi Pencapaiannya, dan (2) Dinamika Pembangunan Pertanian dan Perdesaan: Panel Petani Nasional (PATANAS).  Sementara, kegiatan analisis kebijakan semester I terdiri dari empat judul, yaitu (1) Pembaruan Sistem Perbenihan Padi dan Jagung untuk Menjamin Ketersediaan Benih Bermutu; (2) Membangun Sistem Perbenihan Komoditas Hortikultura yang Berdaya Saing di Pasar Dalam Negeri;(3) Pemanfaatan Perjanjian Kerja Sama Perdagangan dalam Meningkatkan Ekspor Produk Pertanian; dan (4) Strategi Meningkatkan Kinerja Penyuluhan melalui Implementasi Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2022.

Seminar penajaman ini dibagi menjadi tiga sesi. Pada sesi awal, dipaparkan analisis kebijakan dengan topik Upaya Meningkatkan Efektivitas Penyuluhan melalui Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2022; dengan penekanan pada aspek struktur kelembagaan, kualitas tenaga penyuluhan, infrastruktur pendukung, dan keberlanjutan program. Kemudian, Analisis Kebijakan Pemanfaatan Perjanjian Kerja Sama Perdagangan Untuk Meningkatkan Ekspor Produk Pertanian; difokuskan pada evaluasi pelaksanaan Free Trade Agreement (FTA) yang sudah berjalan serta identifikasi faktor-faktor daya saing produk pertanian di pasar internasional. Pada sesi kedua, pembahasan mencakup Analisis kebijakan outlook pembangunan pertanian tahun 2025-2029 dan langkah-langkah strategis untuk mencapainya; dan Dinamika Pembangunan Pertanian dan Perdesaan: Panel Petani Nasional (PATANAS). Ditegaskan pula pentingnya keterkaitan dengan agenda pembangunan nasional dan penggunaan indikator yang tepat untuk menilai pencapaian program-program pertanian. Sesi terakhir mempertajam topik analisis kebijakan pembaruan Sistem Perbenihan Padi dan Jagung untuk Menjamin Ketersediaan Benih Bermutu;  dan Membangun Sistem Perbenihan Komoditas Hortikultura yang Berdaya Saing di Pasar Dalam Negeri dengan justifikasi peran strategis benih terhadap peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura.

Acara ini berakhir dengan sukses, menandai penyelesaian proses perumusan kegiatan. Hasil dari seminar ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang informatif dan bermanfaat bagi para pembuat kebijakan dan masyarakat umum, meski terdapat keterbatasan anggaran, waktu, dan sumber daya manusia. Penutupan seminar dilakukan oleh Kepala PSEKP, Dr. Ir. Sudi Mardianto, yang menyatakan harapan agar hasil seminar ini dapat memberikan kontribusi berharga bagi Kementerian Pertanian.  (RVN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *